Jambiteliti.com.,SAROLANGUN– Pasca bencana banjir melanda Kabupaten Sarolangun sejak Jumat (12/1/24) beberapa hari lalu, tercatat jumlah warga yang terdampak sudah mencapai 7.758 ribu Kepala Keluarga (KK). Jumlah ini berdasarkan hitungan yang diinput oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun yang diambil media ini, Selasa (16/1/24).
Adapun jumlah warga terdampak ini meliputi delapan kecamatan dan tersebar pada 49 desa. Diantaranya Kecamatan Bathin VIII, Kecamatan Sarolangun, Kecamatan Batang Asai, Kecamatan Limun, Kecamatan Cerminan Gedang, Kecamatan Pelawan, Kecamatan Pauh dan Kecamatan Mandi Angin.
Selain itu, BPBD juga merincikan banjir juga menjamah 20 fasilitas umum lainnya. Seperti jembatan, jalan, sekolah, kantor desa dan masjid, dengan rincian rusak ringan dan rusak parah. “Hampir semua kecamatan kini terdampak, sekarang kita fokus meninjau dan menyalurkan bantuan kepada warga kita yang terdampak,” ungkap Kepala BPBD Sarolangun, Salahudin Nopri, Selasa (16/1/24).
Dikatakan Nopri, menyikapi ini, pemerintah daerah juga telah menggelontorkan anggaran sebesar 86 juta rupiah guna membantu warga terdampak berbentuk penyaluran sembako. Kata dia bantuan yang disalurkan pemerintah daerah ini bersumber dari penggalangan dana dari Corporate Social Responsiniltiy (CSR) Bank9 Jambi.
Dijelaakannya, besaran CSR sebanyak 86 juta ini akan dibagikan di setiap kecamatan dengan menyesuaikan kebutuhan korban terdampak. “Itu dana keseluruhan. 86 juta itu tidak untuk satu kecamatan, nanti kita bagi-bagi sesuai permintaan perkecamataan dan permintaan setiap desa terdampak,” ujar Nopri.
Terpisah, upaya penanggulangan lain juga dilakukan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Sarolangun. Dalam hal ini, Dinsos sendiri sejauh ini mengclaim telah melayani hampir semua wilayah terdampak.
Pun demikian, penanggulan yang disebutkan itu dengan cara mendirikan 11 posko pelayanan atau dapur umum sementara bagi warga terdampak. Selain itu, upaya lainnya pihak dinsos juga menyalurkan langsung bantuan berbentuk sembako kepada warga di wilayah terdampak.
“Kurang lebih sudah 11 posko pelayanan dapur umum kita dirikan. Di Mandi Angin ada 4, di Pauh ada 4 lalu di Teluk Kecimbung ada 1 dan posko lainnya di wilayah terdampak lainnya,” kata Kepala Dinsos Sarolangun, Helmi.
“Kita pemerintah daerah tidak tinggal diam, data ini telah disingkronkan melalui satu pintu yaitu dari BPBD sebagai ketua penanggulangan bencana kabupaten. Sekarang kita bersama-sama kerja tim dan mengupayakan untuk menyalurkan bantuan ini kepada semua warga kita yang terdampak,” timpalnya. (pks)