Jambiteliti.com.,SAROLANGUN- Di Kabupaten Sarolangun masih kekurangan tenaga pendidik. Ini diketahui berdasarkan dokumen Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023, pada formasi guru yang masih banyak belum terisi.
“Iya, masih banyak kurang hasil dari pada seleksi PPPK tahun 2023 yang terakhir ini. Untuk mencukupi kebutuhan, diperkirakan pada bulan Mei dan April 2024 ini Dinas Pendidikan akan kembali mengusulkan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun, Arsyad, Kamis (4/1/2024.
Disdikbud Sarolangun dalam hal ini akan mengusulkan kembali untuk penerimaan PPPK di 2024. Sementara, khusus tenaga guru sendiri menurut Arsyad, Disdikbud telah megusulkan sebanyak 924 formasi guru pada seleksi penerimaan PPPK 2023 yang lalu. “Tidak terisi semua sekira 500 lebih. Untuk mencukupi kebutuhan, diperkirakan pada bulan Mei dan April 2024 ini Dinas Pendidikan akan kembali mengusulkan,” kata Arsyad.
Dijelaskannya, dari kuota usulan sebanyak 924 ini, formasi yang kurang itu sendiri meliputi kebutuhan guru SMP, SD, TK dan PAUD yang terdaftar di dapodik Disdikbud. Namun berdasarkan hasil seleksi PPPK tersebut lanjut Arsyad, tidak semua kebutuhan tenaga guru TK dan PAUD bisa terakomodir. “Karena Ada warning yang bisa ikut PPPK hanya sekolah negeri dan terdaftar di dapodik Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Menurut Arsyad, sejauh ini sudah banyak guru TK dan swasta mengajukan pindah ke sekolah negeri dan masuk ke dapodik Diknas, agar bisa mendaftar PPPK tahun 2024 ini. Namun pihaknya mengonfirmasi, untuk memindahkan guru ke daftar dapodik tidak mudah dan harus melalui beberapa tahapan.
“Berkaca untuk tes PPPK, ke depannya sudah banyak yang mengajukan pindah dari sekolah swasta ke negeri, atas permintaan sendiri. Kendala kita takut TK atau sekolah swasta tidak punya guru,” bebernya.
“Contoh dia mau masuk sekolah negeri mana, namun harus ada surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM) dari kepsek dan harus ada jam mengajar, sehingga bisa diakomodir PPPK,” tandasnya.