SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun terus berupaya menekan angka stanting melalui anggota Tim Percepatan Penurunan Stanting (TPPS) didaerah.
Lebih kurang 16,8 persen masyarakat termasuk 740 orang anak di Kabupaten Sarolangun terdata beresiko stanting.
“Kita menargetkan dibawah rata-rata nasional tahun 2024 itu 14 persen, nanti kita harus bisa dibawah itu,” ujar Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri usai membuka rapat kordinasi rembuk stanting, Kamis (20/7).
Bachril menceritakan, 284 orang anak atau 38 persen telah masuk dalam skala penanganan langsung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Perusahaan di Sarolangun.
Kedepan, pihaknya akan berupaya mendorong pihak perusahaan termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Sarolangun untuk turut berpartisipasi menjadi bapak asuh anak stanting.
“Kami mendorong seluruh PT-PT ini untuk menjadi bapak asuh, seluruh ASN juga saya minta menjadi bapak asuh,” katanya.
Melalui program telusuri atau pemberian bantuan telur, susu dan roti pihaknya berharap akan mampu menekan angka stanting di Sarolangun.
“Dia bertanggung jawab atas pemberian makanan tadi yang setiap bulan 300 ribu sampai anak itu tidak disebut stanting lagi,” tutupnya.