TABIR.ID, SAROLANGUN – Berdasarkan Laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sarolangun tahun 2023 sejak 01 Januari sampai dengan 01 September, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sarolangun mencatat serapan anggaran mencapai angka 51,20 persen.
Kepala BPKAD Sarolangun, Kasiyadi, melalui Kabid Akuntansi dan Pelaporan (Aklap) Hilda Athia mengatakan, bahwa untuk melakukan realisasi pihaknya harus menerima permintaan pelaporan anggaran terlebih dahulu dari masing-masing SKPD.
”Kita tidak bisa merealisasi sesuatu, realisasi yang kita lakukan itu berdasarkan penganggaran dari setiap SKPD,” katanya.
Dijelaskannya, di tanggal 1 September lalu, jumlah pendapatan yang semula di anggarkan sebesar Rp 1, 225 Triliun berhasil realisasi pada nominal Rp 627 Miliar.
”Yang di anggarkan sebanyak 1,2 Triliun, terealisasi 627 miliar atau sekitar 51,20 persen,” jelasnya.
Sementara itu, untuk belanja Daerah yang awalnya di anggarkan sebesar Rp 1,296 Triliun berhasil realisasi sebesar Rp 663 miliar. ” Dari yang di anggarkan sebesar 1,296 Triliun terealisasi 663 Miliar atau sebesar 51,16 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, apabila mengacu berdasarkan data nasional RAP belanja daerah harus berada pada angka 74 persen, akan tetapi data masuk di BPKAD Sarolangun saat ini baru 51 persentasenya.
“Kenapa belum sampai di angka 74, mungkin ada beberapa kendala di OPD yang belum bisa di selesaikan,” pungkasnya. (tr1)