TABIR.ID, SAROLANGUN,– Belum lama ini telah terkadi konflik kecil antara suku anak dalam yang tinggal didaerah Sungai Paku Desa Suka Damai Kecamatan Limun dengan Kepala Sekolah Dasar Negeri 204 Tanjung Raden III yakni Kadri S.Pdi.
Persoalan tersebut diduga adanya penyalahgunaan dana bantuan yang diperuntukkan khusus Suku Anak Dalam yang sekolah disana dan dana bantuan PIP yang dilakukan oleh kepsek.
Terkait dengan persoalan tersebut, pendamping Suku Anak Dalam Andre Pranata bersama Koleganya melakukan aksi demontrasi dan melaporkan Kepsek ke Pihak berwajib dengan laporan diduga tindakan korupsi.
Usai dilakukan negosiasi kekeluargaan, kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai, dan kepsek mengembalikan sejumlah uang kepada pendamping Suku Anak Dalam yang disaksikan oleh Kepala Dusun setempat dan Jenang SAD di kantor polres Sarolangun.
Andre pranata selaku pendamping Suku Anak Dalam (SAD) kepada media ini mengatakan apa yang mereka perjuangkan selama ini kurang dan lebihnya sudah terpenuhi didalam penegakan proses hukum.
“Kami sudah mengetahui transparansi penggunaan anggaran bantuan baik dana bantuan khusus SAD dan dana bantuan PIP, kami orasi di tanggal 03 yang lalu, yang mana kami menyampaikan bahwa beberapa hal tuntutan kami terhadap penegakan hukum terkait dana tersebut,”Ujar Andre
Selain itu Andre juga mengatakan bahwa mereka pada saat ini sudah menemukan titik perdamaian terkait persoalan itu, sehingga kedua belah pihak sudah berjabat tangan.
“Bahwa kami menyatakan setiap tuntutan yang kami sampaikan baik sanksi secara kedinasan sudah dilakukan sanksi secara kedinasan maupun sanksi sosial dari suku anak dalam, yang penting hak suku anak dalam sudah di kembalikan sepenuhnya yang selama ini kami menduga ada penyalahangunaan dana tersebut, dan apa yang kami laporkan dan kami sampaikan bahwa secara sah sudah terbukti dan kami meyakinkan bahwa memang ada penyalahgunaan anggaran bantuan Suku Anak Dalam Dan PIP yang terjadi di SDN 204 tanjung Raden III,” Bebernya
Mereka menduga memang secara barang bukti yang mereka peroleh dan miliki itu sekitar di atas 100 juta, dan kurang lebih 130 juta, itu hitungan mereka dan bukan hitungan inspektorat.