Jambiteliti.,com., SAROLANGUN– Sandit (37) tahanan kabur usai menjalani sidang vonis di Kantor Pengadilan Negeri Sarolangun beberapa hari lalu, ternyata dipasangkan borgol tak layak pakai oleh pihak pengawalan dan pengamanan.
Hal ini diakui langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sarolangun, Alfred Tasik Palulungan, saat diwawancarai awak media, Jumat (12/07/24) di Kantor Kejaksaan Negeri Sarolangun.
Diketahui, berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, tahanan berhasil melarikan diri saat keluar dari ruangan persidangan. Yang mana saat itu tahanan disandra dalam kondisi borgol terpasang di tangan sebelah kanan bersama satu orang rekan tahanan lainnya dengan borgol tangan sebelah kiri.
Kemudian tak ayal posisi tahanan keluar ruangan di barisan ke empat itu, berhasil menarik borgol tersebut hingga lepas. Selanjutnya tahanan lolos melarikan diri dan melompat kabur ke arah hutan di belakang Kantor Pengadilan Negeri Sarolangun.
“Nanti saya pelajari soal porgol ini ya, saya tidak terlalu paham soal porgol. Jadi kalau saya lihat porgol itu sudah tua, soalnya sudah model lama sudah waktunya juga diganti. Hanya karena selama ini kami pikir aman pak, tidak ada masalah jadi belum dapat kami ganti, nanti setelah kejadian ini akan kita atasi,” ujar Alfred Tasik Palulungan kepada awak media.
Saat ditanya apakah persidangan tersebut talah memenuhi Standar Operasional Pekerjaan (SOP). Menanggapi itu, Alfred mengaku hal peristiwa kecolongan pengawalan terhadap tahanan tersebut akan menjadi bahan evaluasi kerja pihak kejaksaan.
“Kalau saat persidangan sesuai (SOP, red) sebenarnya pengamanan kasus ini sama, hanya kemarin saya perhatikan di kamera CCTV itu satu kali keluar 17 sementara pengamanannya ada 4 dua dari polisi 2 dari kejaksaan, tahanannya 17 orang. Jadi pada saat kejadian anggota kami berpikir kalau kami lari bagaimana dengan tahanan yang ini yang 16 lagi,” ujarnya.
“Kalau disebut kelalaian pak, nanti setelah ini akan ada lagi pengawasan, nanti ini akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan. Kajadian ini menjadi evaluasi kami ke depan untuk melakukan pengamanan dan yakin tidak akan terulang lagi, bukan mendahului kuasa Tuhan,” tandasnya. (pks)