Jambiteliti.com., SAROLANGUN– Belum genap seminggu menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Lubuk Kepayang, mahasiswa posko 01 asal Institut Darul Ulum Sarolangun harus mengalami kemalangan lantaran perbuatan kejahatan orang yang tidak dikenal.
Peristiwa tidak mengenakan ini harus diterima rombongan mahasiswa yang semula ingin mengabdi kepada masyarakat, justru harus mengalami kerugian belasan juta rupiah setelah rumah posko kediamannya dibobol maling, tepatnya di Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, pada Jumat (22/11/24) dini hari.
Deni Putra, salah satu mahasiwa yang menjadi korban pembobolan rumah posko tersebut mengatakan, rekanan mahasiwa mulai menyadari bahwa rumahnya berhasil dibobol maling sekitar pukul 03.40 wib saat mahasiswa sedang tidur.
Diceritakan Deni, salah satu mahasiswa yang menjadi korban bernama Nandi Raudatul Nasitoh yang saat itu terbangun dan menyadari bahwa hand phone miliknya sudah tidak ada. Sementara korban lain atas nama Widya Wati saat itu juga menyadari hand phone miliknya juga telah hilang.
“Menyadari peristiwa ini, lalu saudari Nandi membangunkan saudara Beni dan bertanya kepada Beni. Ado nengok hp aku dak Ben?saudara Beni merespon dengan kalimat Dakdo aku ngacau dak,” ujar Deni menjelaskan reka ulang pasca alami kemalingan, Jumat malam (22/11/24).
Dilanjutkan Deni, saat itu mereka menyadari bahwa terjadi kemalingan karena saudari Nanda berteriak melihat jendela kamar sudah terbuka dan beberapa barang sudah hilang.
Dari keterangan Deni, adapun barang-barang berharga yang hilang diantaranya sebagai berikut.
1. Tas laptop beserta isi -laptop Acer core i3 aspire 5 beserta cas, dompet coklat milik saudara Beni berisi KTP, uang senilai 700.000 dan kartu lainnya.
2. Hp Reno 8T
3. Hp Infinix Smart 9
3. Tas cewek warna kreem tali coklat beserta isi dompet berwarna pink isinya airpode, ktp, kartu berharga lainnya.
4. Potch berisi alat skin care dan power bank.
“Dari barang barang yang hilang ini sehingga kami rincikan dapat ditotalkan jumlah kerugian berkisaran 15 juta rupiah,” kata Deni
Atas kejadian tersebut Deni dan rekanan mengaku telah melaporkan ini kepada pihak yang berwajib. Besar harapannya, pihak kepolisian dan pemerintahan desa dengan tanggap menangkap pelaku serta memberikan jaminan kerugian yang ditanggung mahasiswa.
“Tadi kami telah melapor ke polsek melalui babinsa. Kami berharap pelaku ini cepat ditangkap, dan kami juga pengen pihak desa melalui kades harus bertanggung jawab dengan kejadian ini, karena kami juga minta jaminan carikan solusi dari kerugian yang dialami kawan-kawan,” katanya.
Hingga berita ini diterbitkan, mengenai informasi penindakan lebih lanjut, media ini belum dapat mengonfirmasi pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat. (pks)