Jambiteliti.com.,KERINCI- Banjir masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga hari ini (4/1). Akibat fenomena bencana alam itu, lebih dari 13 ribu warga di 11 kecamatan yang terdampak terhitung sejak kejadian pada Sabtu (30/12) lalu.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat, bencana alam tersebut telah merendam 3.588 unit rumah. Sementara total rumah terdampak dengan rincian sebanyak 26 unit rumah mengalami rusak berat, 49 rusak sedang dan 27 rusak ringan. Insiden ini juga mengakibatkan tiga unit jembatan rusak berat.
Pusdalops BNPB melaporkan, banjir ini juga berdampak pada 13.626 warga dan dua warga meninggal dunia akibat terseret banjir.
Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kerinci diketahui dikirim dari Sungai Batang Marao yang meluap pasca diguyur curah hujan intensitas tinggi pada akhir tahun lalu.
Meski begitu, hingga berita ini diterbitkan, debit air masih menggenangi di beberapa tirik. Pun begitu, BNPB melalui BPBD Kerinci melaporkan kondisi terbaru banjir tersebut berangsur surut, sebelumnya terhitung dari 11 kecamatan yang terendam kini hanya menyisakan 4 kecamatan yang masih terendam.
“Alhamdulillah banjir tidak meluas bahkan sudah mulai surut di mana dari 11 kecamatan sekarang tinggal empat kecamatan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kerinci Dedi Andrizal, pada Kamis (4/1).
Menurut Dedi, tidak hanya banjir, beberapa titik akses jalan di Kabupaten Kerinci juga ikut terputus akibat longsor di daerah tersebut.
Dedi mengakui, saat ini BPBD Kabupaten Kerinci masih akan fokus mendistribusikan logistik bantuan ke masyarakat terdampak menyusul surutnya banjir di beberapa wilayah. Selain itu, kata dia, dapur umum yang didirikan oleh tim gabungan masih diaktifkan terutama di desa-desa yang masih terdampak banjir parah.
“Longsor seluruh titik yang diinformasikan ke satgas sudah ditangani semua, tapi memang karena adanya keterbatasan alat dan titik longsornya lumayan banyak serta terjadi secara berulang, memang ada yang terlambat (ditangani). Tapi hari ini Alhamdulillah semua sudah tertangani dan (jalan) sudah bisa dilalui,” terang Dedi.
“Untuk hari ini, jadi kita fokusnya memang untuk mengirimkan logistik ke masyarakat yang terdampak banjir, hari ini sudah mulai mendistribusikan bantuan-bantuan yang kita dapat, kemudian untuk bantuan tanggap darurat sudah kita lakukan. Jadi saat ini Satgas membuatkan dapur umum di beberapa titik di kecamatan yang terdampak luar biasa dan itu ada dua kecamatan,” ujarnya.
Ia pun berharap agar penanganan darurat banjir dan longsor dapat berjalan optimal meskipun menemui sejumlah kendala, salah satunya ketersediaan peralatan dan bantuan. “Kami perlu menyampaikan permohonan kami di BPBD Kabupaten Kerinci kekurangan peralatan untuk melakukan penanganan bencana, bisa dibantu peralatan seperti perahu karet, pompa air, dan mobil komando,” tandasnya (sumber BNPB)