Jambiteliti.com.,SAROLANGUN– Sedikitnya 256 hektar lahan sawah di Kabupaten Sarolangun terdampak sejak kejadian banjir beberapa waktu lalu. Ini dikatakan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sarolangun Dedi Hendry, dalam wawancara wartawan, Jumat (02/2/24).
Kepada petani sawah yang alami banyak kerugian tersebut, pemerintah daerah melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, mengaku telah mengajukan bantuan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada pemerintah pusat.
“Ini jadi pengalaman bagi kita. Ada daerah-daerah tertentu yang perlu kita dorong untuk mendapatkan AUTP atau Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Itu setiap tahun biasanya ada alokasi. Banyak masyarakat kurang mau memanfaatkan ini,” katanya.
Dikatakan Dedi, petani sawah yang alami kerugian pasca banjir belakangan ini meliputi 8 hingga 9 hektar persawahan. Kata dia, masing-masing kerugian petani teresebut di antaranya mengalami gagal panen, dan ada juga diantatranya hasil panen hanyut terseret banjir.
“Kami telah laporkan ke dinas provinsi, itu ada sekitar 256 hektar yang sempat terkena banjir tapi alhamdulillah dari itu yang rusak hanya sekitar 8 hingga 9 hektar lah yang rusak. Termasuk yang kemarin ya yang sudah siap panen di Desa Sungai Keradak yang padinya sudah dipanen lebih kurang 90 kaleng hanyut dan jugo ado yang tinggal menunggu panen sekitar 2 sampai 3 hektar,” katanya.
Dalam usahanya mengajukan bantuan, Pj Sekda Sarolangun ini juga mengakui bahwa pemerintah daerah tidak menyediakan stok bantuan. Namun pihaknya masih mengupayakan minta ke provinsi dan provinsi mengajukan ke pusat.
“Kita sebenarnya ada kegiatan pengadaan benih padi ini, tapi karena proses APBD kita belum jalan maka kami belum bisa berbuat apa-apa. Mudah-mudahan nanti sambil menunggu waktu, cuaca sudah lebih baik dan bagi petani yang akan tanam Insya Allah akan segera upayakan bibit,” tambahnya. (pks)