Jambiteliti.com.,SAROLANGUN– Romi Hanana perempuan berusia 30 tahun, pasien penderita penyakit TB MDR, warga Desa Sungai Keramat, Kecamatan Cermin Nan Gedang, Sarolangun, terpaksa dipulangkan ke rumahnya lantaran belum diterima rujukannya ke RSUD Raden Mattaher Jambi, dari rujukan pasien yang dikirim RSUD Chatib Quzwein Kabupaten Sarolangun, Senin (27/05/22).
Kepala Desa Sungai Keramat, Herman mengaku, pasien sebelumnya telah melewati perawatan isentif di RSUD Chatib Quzwein sejak tanggal 22 Mei lalu. Namun mengingat kondisi pasien yang semakin memburuk, pihak RSUD mengonfirmasi bahwa mengaku kesulitan menangani pasien sehingga RSUD Chatib Quzwein meminta pasien agar segera mendapat rujukan ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
“Alasan pasien memutuskan pulang dikarenakan lambatnya perkabulan rujukan oleh RS Raden Mattaher Jambi,” katanya Herman dalam pembicaraannya kepada wartawan via WhatsApp, Minggu (26/05/24).
“Menurut pemeriksaan dokter di IGD Chatib Quzwein, pasien harus di rujuk ke RSUD Raden Mattaher karena di Sarolangun belum ada dokter spesialis paru-paru namun hingga saat ini belum mendapat ruangan,” kata Herman menambahkan.
Dikatakan Herman, pihaknya sebagai pemerintah desa telah berupaya maksimal memberi pertolongan kepada pasien. Salah satunya bersama pihak RSUD Chatib Quzwein pihak desa mencoba alternatif lain dengan berkordinasi kepada pihak rumah sakit yang ada di Provinsi Jambi untuk merujuk pasien.
Kendati demikian, hingga saat ini rujukan milik RSUD Chatib Quzwein terhadap pasien hingga kini belum diterima RSUD yang ada di Jambi, diantaranya RSUD Raden Mattaher Jambi.
“Di provinsi Jambi ko ruangan penuh galo ndo, sudah dihubungi pihak RS Kito, Bungo, Bangko dan Jambi penuh semua,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Umum RSUD Chatib Quzwein, Dr Bambang Hermanto menjelaskan bahwa jajarannya telah melakukan langkah cepat dengan menghubungi pihak rumah sakit tujuan dalam merujuk pasien. Pun begitu, Bambang mengaku, hingga kini rujukan oleh pihaknya belum mendapat respon dari pihak rumah sakti tujuan.
Terhadap persoalan tersebut lanjut Bambang pihak RSUD tetap melakukan upaya koordinasi dengan adanya kendala tersebut dengan pemerintah daerah dalam hal ini Pj Bupati Sarolangun.
“Kalau mereka RS (Raden Mattaher) sudah menerima nanti langsung kami rujuk,” kata Dr Bambang.
“Bisa, sudah di upayakan ke RS lain tapi jawaban belum ada. Sabar aja nanti kalau sudah ada jawaban pasti kami rujuk,” timpalnya. (met/pks)