Jambiteliti.com., JAMBI – Pihak RSUD Raden Mattaher Jambi akhirnya memberikan klarifikasi terkait pasien penderita TB MDR asal Sarolangun yang dikabarkan gagal diberikannya rujukan.
Kepala Bagian Tata Usaha Dan Humas RSUD Raden Mattaher Jambi, Joni dikonfirmasi mengatakan, rujukan tersebut dikirim ke rumah sakit dengan diagnosa dan keadaan pasiennya.
Kemudian, dokter yang menerima rujukan itu melaporkan untuk dikonsulkan ke dr DPJP perihal keadaan pasien yg akan di rujuk.
“Terkadang bnyak kendala, misal keadaan pasien buruk takut terjadi apa-apa di jalan, makanya belum di okekan, atau ruangan perawatan penuh. Karena yang nerima rujukan memikirkan juga keadaan pasien yang bakal di rujuk tersebut,” kata Joni dikutip Tribun Jambi pada Selasa (28/5/2024).
Diberitakan sebelumnya seorang perempuan bernama Romi Hanna (30) mengidap penyakit TB MDR.
Pasien itu meninggal dunia, pascagagal mendapat rujukan dari RSUD Chatib Quzwein menuju RSUD Raden Mattaher usai melewati perawatan intensif sejak 22 Mei lalu.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, pasien itu sempat didiagnosa dokter di RSUD Chatib Quzwein mengidap penyakit TB MDR dikabarkan sudah meninggal dunia di desanya.
“Pasien yang kemaren sudah meninggal tadi malam pukul 03.15 subuh tadi,” kata Kades Sungai Keramat, Herman, Selasa (28/5/24).
Ia juga menyebut, sehari sebelum pasien meninggal dunia, usaha yang dilakukan pihak keluarga bersama pihak RSUD Chatib Quzwein pasien untuk dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Namun dalam perjalanannya, Lanjut Herman, permohonan rujukan dari RSUD Chatib Quzwein tak kunjung diterima oleh Rumah Sakit tujuan, sehingga membuat keluarga pasien memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sementara, Direktur RSUD Chatib Quzwein, Dr Bambang Hermanto menjelaskan bahwa jajarannya telah melakukan langkah cepat dengan menghubungi pihak rumah sakit tujuan dalam merujuk pasien.
Ia mengaku, hingga kini rujukan oleh pihaknya belum mendapat respon dari pihak rumah sakti tujuan. Terhadap persoalan tersebut pihak RSUD tetap melakukan upaya koordinasi.
“Kalau mereka RS (Raden Mattaher) sudah menerima nanti langsung kami rujuk, sudah diupayakan ke RS lain tapi jawaban belum ada,” tutupnya. (pks)