Jambiteliti.com., SAROLANGUN– Hasil pengumuman lelang jabatan yang dikeluarkan Panitia Seleksi (Pansel) pada tahapan lelang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) pratama di Lingkungan Pemkab Sarolangun, pada tanggal 08 November 2024 beberapa hari lalu, rupanya belum usai dari saran dan kritik.
Pasalnya, hasil pengumuman terhadap peserta yang diumumkan lulus seleksi lelang jabatan tersebut dinilai dari hasil kecurangan yang diduga sengaja dilakukan pihak pansel. Ini dikatakan langsung oleh Wakil Ketua 1 Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Sarolangun, Ahmad Domrah kepada media ini, Senin (11/11/12).
“Banyak kecurangan tahapan seleksi lelang jabatan kemarin. Kredibilitas pansel diragukan dalam lelang ini,” ujar Domrah Bonjol mantan aktivis mahasiswa pada masa kejayaannya pada tahun 2011 yang lalu.
Diterangkan Domrah, ada beberapa indikasi kecurangan yang terjadi pada tahapan lelang jabatan ini. Pertama, ditemukannya beberapa kejanggalan sehingga pihaknya menilai bahwa kredibilitas pansel telah diragukan publik sejak tahapan pelelangan dimulai.
Kemudian yang kedua, ditemukan pihaknya, bahwa pansel diduga sengaja meloloskan peserta yang dianggap memiliki kedekatan dengan PJ Bupati. Bukti ini kuat setelah ditemukannya kejanggalan bahwa pansel tidak melampirkan nilai peserta pada pengumuman hasil kelulusan pejabat terpilih.
“Kan ado dulu beberapo orang yang dulu dak ikut lelang tapi hari dipaksa ikut dan diajak. Jadi ini kami menilai ado beberapo oknum yang dekat dengan PJ bupati sehinggo mereka dengan mudah sengajo diluluskan,” ujar Domrah.
Dilanjutkan Domrah, dirinya sangat menyayangkan tindakan nepotisme yang dilakukan oleh pansel.
“Ada indikasi campur tangan PJ bupati yang sengaja meloloskan orang orang yang diajak.
Artinyo pejabat-pejabat yang punyo kualitas terpinggirkan jadinyo, sehinggo dengan adanya ini kami GP Ansor menganggap pansel sendiri telah merusak birokrasi kita secara kebijakan dan administrasi,”
“Kami menegaskan bahwa kami akan menolak ini dan akan melakukan gerakan aksi unjuk rasa,” katanya lagi.
Tak berhenti di situ, Domrah yang bagian dari pelopor perjuangan Gerakan Pemuda Ansor si Sarolangun itu dengan tegas menyatakan untuk turun menggalang aksi unjuk rasa dalam menolak hasil lelang jabatan tersebut.
“Jadi di situ sudah jelas ada dugaan intervensi PJ. Bupati dalam pengambilan keputusan Pansel dalam menentukan 3 besar tersebut, karna didalam pansel ada ASN Sarolangun salah satunya PJ. Sekda Sarolangun. Kami GP Ansor beserta beberapa OKP lainnya akan turun untuk melakukan investigasi terkait persolaan ini, jika nanti telah kami temukan bukti2 kuat lainnya maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak hasil lelang tersebut,” ujar Domrah menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, tahapan seleksi berkas pendaftaran lelang kekosongan JPT mendapat protes dari sejumlah peserta setelah keluar surat pengumuman perpanjangan pendaftaran seleksi JPT yang diumumkan BKPSDM Sarolangun melalui surat edaran dengan Nomor Surat :005/Pansel.JPT/Sarolangun/2024, tanggal 04 Oktober 2024. Yang mana pendaftaran seleksi terbuka diperpanjang mulai tanggal 05 Oktober hingga 09 Oktober 2024. Kemudian pada tanggal 08 November 2024 pansel akhirnya mengeluarkan pengumuman nama-nama pejabat yang lulus seleksi.
Berikut ini nama-nama pejabat yang telah dinyatakan lolos mengisi kekosongan JPT pratama di Lingkungan Pemkab Sarolangun.