Jambiteliti.com.,JAMBI– Ketua DPRD Jambi, Edi Purwanto mengingatkan agar pemprov segera berbenah pasca banjir besar yang melanda sebagian besar Wilayah Jambi selama bulan Januari 2024 ini. Orang nomor satu di legislatif itu mendorong meminta pemerintah daerah mencarikan solusi panjang dalam mengatasi bencana banjir besar yang terjadi saat ini.
“Sejumlah wilayah di Provinsi Jambi masih terendam oleh banjir. Maka kita mendorong pemerintah untuk tidak hanya memikirkan jangka pendek namun juga memikirkan jangka panjang,” kata Edi Purwanto, seperti dilansir detik sumbagsel, Senin (15/1/24).
Edi Purwanto menyebut bahwa selain memberikan solusi jangka pendek yang dilakukan pemerintah daerah hari ini dengan memberikan bantuan, dinilai belum cukup efesien. Pun begitu, pemerintah juga diminta memikirkan jangka panjang, salah satunya menjaga kelestarian hutan.
“Pertama bisa saja hutan kita sudah gundul, kemudian upaya kita untuk melakukan penghijauan seperti apa, kemudian yang kedua sistem drainase kita seperti apa. Ini harus betul-betul di kaji,” ujar Edi.
Menurut Edi, kajian yang disampaikan merupakan bukan statemen yang mengada-ada. Kata dia, berdasarkan data Tim Geographic Information System Komunitas Konservasi Indonesia (KKI), Warsi mencatat jika seluas 2,5 juta hektar tutupan hutan alam di Provinsi Jambi hilang sepanjang 50 tahun lamanya. Hal ini terlihat sebesar 73 persen hutan alam di Jambi sudah beralih fungsi sehingga dapat menyebabkan banjir.
Berkaca dari peristiwa itu, maka dia menekankan agar Pemprov segera bersikap cepat. Selain hutan yang rusak, lanjut Edi, saat ini banyak pula bekas tambang batubara yang tak di reklamasi, sehingga itu jadi salah satu pemicu banjir.
“Mohon maaf ya, ini karena akibat ketidakpatuhan pemilik-pemilik tambang misalnya bekas tambang batu bara yang sudah diambil dan tinggal menjadi terowongan tidak dilakukan reklamasi,” sebut Edi.
Tentunya, beberapa hal itu diminta oleh Edi Purwanto harus betul-betul dikaji. Karenanya, Ketua DPRD Jambi itu meminta agar pemerintah Kabupaten/Kota berkoordinasi bersama dengan pihak-pihak terkait dengan Pemerintah Provinsi Jambi.
“Tinjauan harus komprehensif sehingga 10 tahun ke depan tidak ada lagi kita menghadapi kondisi yang sama seperti saat ini,” terang Edi.
Sekadar informasi, berdasarkan data laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir ini terjadi di Kerinci-Kota Sungai Penuh, Bungo, Tebo dan Batang Hari Jambi. Sedangkan data BPBD Jambi terbaru banjir hari ini juga kembali merendam daerah Muaro Jambi, Merangin dan Sarolangun.
Tidak hanya peristiwa banjir, bencana alam seperti longsor saat ini juga terjadi di beberapa daerah baik Kerinci, Sungai Penuh, Bungo, Tebo, Merangin dan Sarolangun Jambi. Akibat dari peristiwa bencana alam itu, kini tercatat di Jambi sudah ratusan ribu jiwa warga yang terdampak. (pks)