Jambiteliti.com.,SAROLANGUN- Kelangkaan gas elpiji bersubsidi kemasan 3 kilogram masih menjadi keluhan masyarakat di Kabupaten Sarolangun.
Selama Bulan Ramadhan ini, keluhan terhadap gas ukuran melon tersebut terus saja ditemukan di sepanjang Kota Sarolangun.
Misalnya keluhan yang disampaikan Doni salah satu warga Kelurahan Sarkam, mengaku kesulitan mencari gas elpiji bersubsidi di sepanjang toko yang ada di Kota Sarolangun.
“Lah tigo hari nyari gas elpiji dak pakai ketemu. Biasonyo banyak di warung kini hampir semua warung lah ditanyo semuanyo lah mutus,” kata Doni, Kamis (14/3/24).
Mengenai kelangkaan itu, Kabag Ekonomi Setda Sarolangun David mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan instansi terkait. Kata dia, Disperindag Sarolangun sedang melakukan penelusuran penyebab terjadinya kelangkaan gas subsidi tersebut.
“Secara kuota dibandingkan dengan tahun 2023, kita di 2024 ini dapat kuota yang lebih besar dibanding 2023, seharusnya tidak terjadi kelangkaan kalau distribusinya lancar dan alur distribusinya lancar,” katanya.
Pihaknya mengaku juga telah menelusuri langsung di Diskoperindag guna melihat apa yang sebenarnya yang terjadi dilapangan.
Di sisi lain, diterangkan David, selama tahun 2024 ini Sarolangun juga memiliki kuota pendistribusian lebih besar dibanding tahun 2023 kemarin. Karenannya, David meyakini jika Pendistribusian dari Pertamina kepada para agen dipastikan cukup, namun pada kenyataannya stok elpiji 3 kilogram itu bisa terjadi kelangkaan.
“Tahun ini sekitar 4.973 metrik ton itu kurang lebih naik sekitar 150 metrik ton dibandingkan tahun kemarin,” ungkapnya.
“Tindak lanjutnya nanti mungkin Pemerintah akan melakukan operasi pasar untuk mengatasi masalah kelangkaan gas elpiji tersebut,” kata David menambahkan. (pks)